Sunday, April 6, 2008

PEMBAWA NASAB KETURUNAN RASULULLAH

Siapakah yang sebenarnya membawa nasab dan keturunan Rasulullah??

Adakah seorang wanita Ahlul Bait yang berkahwin dengan seorang Ahwal juga boleh meneruskan nasab dan keturunan Rasulullah kerana Fatimah Az-Zahra adalah pembawa nasab dan keturunan Rasulullah dan dia adalah seorang wanita??

Satu-satunya keturunan seorang perempuan yang diakui sebagai keturunan baginda Rasulullah saw cuma dari Fatimah Az-Zahra.

Rasulullah saw pernah bersabda "Allah Ta'ala telah menjadikan keturunan anbiya' (nabi-nabi) dari garis puteranya. Sedangkan Allah Ta'ala menjadikan keturunanku dari Fatimah."Status kedudukan Fatimah dianggap oleh Allah Ta'ala sebagai 'sempalan' daging dari Rasulullah saw. Sehingga sama kedudukannya dengan kaum lelaki.

Kelebihan yang ada pada diri Fatimah Az-Zahra selain diangkat sama taraf dengan lelaki adalah beliau seorang wanita yang tidak pernah datang haid. Beliau juga seorang wanita yang tidak mengalami kedi (jenis lain dari haid yang keluar dari keringat). Orang yang tidak datang haid kecuali Fatimah biasanya tidak boleh melahirkan zuriat. Ini adalah perbezaan Fatimah dengan wanita-wanita lain. Dan ini memperlihatkan betapa tingginya taraf Fatimah berbanding wanita lain.

Jadi selain Fatimah iaitu seorang wanita, tidak ada lagi wanita yang membawa nasab dan keturunan Rasulullah. Seterusnya adalah lelaki yang membawa nasab dan keturunan Rasulullah. Mesti diketahui juga, setiap cucu tidak selalu menjadi pelanjut keturunan kerana palanjut keturunan selalunya di sahkan oleh lelaki. Jadi pembawa nasab dan keturunan adalah dari lelaki bukannya wanita selain Fatimah Az-Zahra.

Bagi mereka yang mempunyai garis keturunan ahlul bait sebelah ibu, anda juga adalah cucu kepada Rasulullah tetapi bukan penerus keturunan dan nasab Rasulullah.

March 03, 2008 in Artikel Ahlul Bait's | Permalink

3 Comments:

  1. elfan said...
    istilah keturunan nabi atau rasul dlm Al Quran tidak dikenal, lihat:

    Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis (QS. 19:58).

    Dlm Al Quran hanya disebut nama nabinya bukan 'nabi' seperti keturunan Ibrahim, keturunan Ishak, keturunan Nuh, jadi bukan disebut 'keturunan nabi' (Ibrahim).

    Hebatnya, dlm Al Quran tidak disebut sama sekali istilah keturunan Muhammad yang ada hanya Surat Muhammad. Mukjizat terbesar pada Nabi Muhammad SAW adalah 'tidak' dianugerahinya anak laki-laki sampai dewasa.
    elfan said...
    APAKAH ADA KETURUNA AHLUL BAIT?

    Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.

    1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".

    Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah terdiri dari isteri dari Nabi Ibrahim.

    2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?

    Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah meliputi Ibu kandung Nabi Musa As. atau ya Saudara kandung Nabi Musa As.

    3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".

    Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna para ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW.

    Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 maka penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. para isteri dan anak-anak beliau.

    Jika kita kaitkan dengan makna ketiga ayat di atas dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait tersebut sifatnya menjadi universal terdiri dari:

    1. Kedua orang tua Saidina Muhammad SAW, sayangnya kedua orang tua beliau ini disaat Saidina Muhammad SAW diangkat sbg 'nabi' dan rasul sudah meninggal terlebih dahulu.

    2. Saudara kandung Saidina Muhammad SAW, tapi sayangnya saudara kandung beliau ini, tak ada karena beliau 'anak tunggal' dari Bapak Abdullah dengan Ibu Aminah.

    3. Isteri-isteri beliau.

    4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. Khusus anak lelaki beliau yang berhak menurunkan 'nasab'-nya, sayangnya tak ada yang hidup sampai anaknya dewasa, sehingga anak lelakinya tak meninggalkan keturunan.

    Bagaimana tentang pewaris tahta 'ahlul bait' dari Bunda Fatimah?. Ya jika merujuk pada QS. 33:4-5, jelas bahwa Islam tidaklah mengambil garis nasab dari perempuan kecuali bagi Nabi Isa Al Masih yakni bin Maryam.

    Lalu, apakah anak-anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali boleh kita anggap bernasabkan kepada nasabnya Bunda Fatimah?. ya jika merujuk pada Al Quran maka anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali tidaklah bisa mewariskan nasab Saidina Muhammad SAW.

    Kalaupun kita paksakan, bahwa anak Bunda Fatimah juga ahlul bait, karena kita mau mengambil garis dari perempuannya (Bunda Fatimah), maka untuk selanjutnya yang seharusnya pemegang waris tahta ahlul bait diambil dari anak perempuannya seperti Fatimah dan juga Zainab, bukan Hasan dan Husein sbg penerima warisnya.

    Dengan demikian sistim nasab yang diterapkan itu tidan sistim nasab berzigzag, setelah nasab perempuan lalu lari atau kembali lagi ke nasab laki-laki, ya seharusnya diambil dari nasab perempuan seterusnya.

    Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib, anak paman Saidina Muhammad SAW, ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah beliau bukan termasuk kelompok ahlul bait. Jadi, anak Saidina Ali bin Abi Thalib baik anak lelakinya mapun perempuan, otomatis tidaklah dapat mewarisi tahta 'ahlul bait'.

    Kesimpulan dari tulisan di atas, maka pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya Saidina Hasan dan Husein bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.
    Unknown said...
    saudaraku elfizonanwar, belajar lagi ya :)

Post a Comment



sedikit pehetahuan tentang manaqib habaib... seta ilmu2 yang boleh di cana bersama Nabi s.a.w.bersabda, “Yang terbaik diantara kamu sekalian ialah yang terbaik perlakuaannya terhadap ahlulbaiytku, setelah aku kembali kehazirat Allah.” (Hadis Sahih dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan oleh al-Hakim, Abu Ya’la, Abu Nu’aim dan Addailamy